Haid adalah darah yang keluar dari farji wanita di waktu tertentu. Sedangkan nifas adalah darah yang keluar dari farji wanita setelah melahirkan walaupun hanya gumpalan darah (keguguran).
Saat seorang wanita haid maupun saat nifas , ada sepuluh hal yang tidak boleh dilakukan oleh seorang wanita.
Pertama: Haram sholat , saat wanita haid maupun nifas maka wanita itu tidak diperbolehkan untuk sholat , dan apabila dia sholat maka selain tidak sah sholatnya wanita sedang haid ataupun nifas yang melaksanakan sholat akan mendapatkan dosa
Kedua: Haram melaksanakan thowaf, entah itu thowaf sunat maupun thowaf wajib.
Ketiga: Haram memegang ataupun mengusap Mushaf , walaupun yang di pegang hanyalah jilid nya ataupun tas yang dikhususkan untuk menyimpan Al-Qur'an (Mushaf) selagi Al-Qur'an itu masih ada dalam tasnya ataupun jilidnya masih menempel dengan Al-Qur'an maka haram hukumnya memegangnya.
Keempat: Haram membawa Mushaf, memegang atau mengusapnya saja sudah tidak boleh apalagi membawanya, itupun jika tidak ada udzur.
Kelima: Haram diam di masjid, meskipun hanya sebentar
Keenam: haram membaca Al-Qur'an walaupun hanya satu ayat ataupun satu kalimat yang di niatkan membaca Alquran.
Ketujuh: Haram berpuasa , mau itu puasa pardhu ataupun sunat.Jika seorang wanita sedang berpuasa lalu datang kepadanya haid maka saat itu juga wajib membatalkan puasanya.
Kedelapan: Haram di talak atau di cerai , jika seorang wanita sedang haid ataupun nifas maka suaminya haram menceraikannya, akan tetapi hukum cerainya sah dan suaminya mendapatkan dosa jika menceraikannya saat haid ataupun nifas.
Kesembilan: Haram melewati masjid , itupun jika wanita yang sedang haid ataupun nifas takut akan menetesnya darah ke dalam masjid.
Kesepuluh: Haram di jima atau berhubungan badan, seorang wanita haid atau nifas haram hukumnya berhubungan badan atau jimak. Adapun hal yang harus di jauhi oleh seorang suami kepada istrinya yang sedang haid atau nifas yaitu antara pusar sampai dengkul (farji) , selain itu boleh.
Semoga bermanfaat, mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan, mengartikan atau keterangan.
واللّه اعلم
Sumber: سفينة النجاة للشيخ العالم الفاضل سالم بن سمير الحضرمى نفعنا اللّه به آمين
Penulis: محمّد بن أحمد بن محي الدين